Pages - Menu

September 16, 2016

Epik Seorang Muslimah

Epik Seorang Muslimah

Usah Kau Pendam Lara Sendiri


Gundah, duka, gelisah, dan air mata adalah bagian dari gambar hidup di dunia ini. Namun, rasa itu akan semakin menyiksa, tatkala jiwa masih hampa tanpa cinta. Cinta manusiawi yang terpaut pada sesosok insan pilihan hati.

Keinginan bertemu dengan belahan jiwa, bukankah itu sebuah fitrah? Allah Sang Maha Cinta, menganugrahkan cinta, pada setiap makhluk-Nya. Lantunan sebait syair 
"rasa cinta pasti ada, pada makhluk yang bernyawa...."
Ya, makhluk bernyawa tidak hanya manusia. Seekor anjing, tahu membalas budi, ketika ia mendapatkan cinta dari tuannya, bahkan tumbuhan memberikan manfaat kepada penanamnya, sebagai balasan cinta atas perawatan yang diperolehnya. Semua itu hadir tanpa disadari sebelumnya, hingga tanpa sadar telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. 

Hawa tercipta dari rusuk seorang Adam. maka menjadi sebuah kewajaran, ketika seorang wanita mendambakan seorang pria sebagai pendamping hidupnya, daripada menghabiskan waktunya dalam kesendirian.

Setiap manusia telah Allah tentukan jodohnya. Namun telah menjadi sebuah ketetapan Allah pula, bahwa kehadiran jodoh ini hanya Dia-lah yang mengetahuinya. Sebuah rahasia Allah yang indah, yang harus kita jemput dengan sabar dan ikhlas, yang harus kita siapkan dengan pribadi yang baik yang diridhoi-Nya, rahasia yang harus kita rebut dengan segudang do'a di sepertiga malam.

Wahai Muslimah, terkadang kita letih berdo'a. Letih...sungguh amat letih jiwa dan raga, sendiri mengayuh biduk kecil dalam hampa, tanpa kita tahu kapankah berlabuh.
Namun, janganlah berkecil hati. Jadikan penantian ini sebagai saat untuk memperbaiki diri. Karena tentu kita ingin mendapatkan yang terbaik dari-Nya, sedangkan Dia akan menganugerahkan yang baik hanya kepada yang baik pula. Jadikan saat kesendirian ini, sebagai arena untuk lebih memantaskan diri, menjadi calon istri idaman, menjadi calon ibu yang mumpuni bagi generasi kita yang akan datang.

Wahai Muslimah... Islam mengajarkan, kehidupan manusia bukan hanya untuk dunia ini saja. Ada duni fana, pun ada akhirat yang kekal. Memang, setiap manusia sudah diciptakan berpasangan, namun maksudnya tidak hanya dibatasi dunia fana ini saja. Ada manusia yang mendapatkan jodohnya di dunia ini, dan mungkin juga ada yang jodohnya baru dipertemukan di akhirat nanti. Bukankah Allah juga telah menentukan masa setiap manusia? Seseorang yang belum mendapatkan pasangannya di dunia ini, insya Allah akan dipertemukan di akhirat nanti, selama ia beriman dan bertaqwa serta sabar atas ujian-Nya yang telah menetapkan dirinya sebagai lajang di dunia ini.

Keresahan dan kegelisahan adalah hal yang insani. Tapi jangan biarkan keresahan dan kegelisahan ini mengubah pandangan kita kepada Allah SWT. Kalaulah rasa itu selalu menghantui, jangan bersedih. Taqorrub-lah kepada Allah. Kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya, karena hanya Dia Yang Maha Pengasih dan Maha Pemberi. Ikhtiar, munajat serta untaian do'a teruslah curahkan kepada Sang Pemilik Hati. Jangan bandingkan diri kita dengan wanita lain, karena Allah pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, tanpa kita sadari, segala upaya kita yang belum membuahkan hasil menurut pandangan kita, insya Allah menjadi deposito kebaikan kita di hadapan Allah SWT.

Jangan habiskan air matamu, hanya untuk menangisi jodoh yang tak kunjung datang. Namun, berikan setiap tetes air matamu yang berharga itu untuk memohon ampunan kepada-Nya disetiap sujud dalam pekat keheningan malam.

Jadikan hidup ini penuh dengan harapan dan prasangka yang baik kepada Sang Pemilik Jiwa, dan kesiapan kita dalam mengahadapi putaran waktu, hingga tiap gerak dan helaan nafas kita bernilai ibadah di hadapan-Nya. Tausiyah-lah selalu batin kita dengan tarbiyah Illahi hingga diri kita tidak sepi dan hampa dalam kesendirian. Bukankah kalau sudah tiba saatnya, jodoh tak akan lari kemana? Karena sejak ruh telah menyatu dengan jasad ini, siapa pasangan jiwamu pun telah digariskan oleh-Nya.

Bersabarlah wahai Muslimah yang masih sendiri, tetaplah tersenyum menapaki hari. Hapus air mata di pipi, hilangkan lara di hati. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan hidup, hingga Allah membuka untukmu, tabir rahasia kehidupan.

Wallahu 'alam bi shawab.